Kanker Kulit Sel Basal – Kanker kulit sel basal adalah jenis kanker kulit yang paling umum terjadi. Kanker ini terjadi ketika sel-sel kulit basal, yang terletak di lapisan paling bawah epidermis, mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali. Kanker kulit sel basal sering terjadi pada area yang terpapar sinar matahari secara berlebihan, seperti wajah, leher, tangan, dan lengan.
Faktor risiko utama untuk kanker kulit sel basal adalah paparan sinar matahari. Sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari dapat merusak DNA dalam sel-sel kulit, yang kemudian dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal. Orang yang sering terpapar sinar matahari secara berlebihan, seperti pekerja di luar ruangan atau mereka yang sering berjemur, berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker kulit sel basal. Faktor risiko lainnya termasuk usia tua, riwayat paparan sinar matahari yang berlebihan, kulit yang terbakar matahari dengan mudah, riwayat kanker kulit sebelumnya, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Untuk mendiagnosis kanker kulit sel basal, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa lesi kulit yang mencurigakan. Jika ditemukan kecurigaan kanker kulit, dokter dapat melakukan biopsi, di mana sebagian kecil jaringan kulit diambil dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi keberadaan sel kanker. Jika diagnosis kanker kulit sel basal dikonfirmasi, langkah selanjutnya adalah menentukan tahap kankernya, yang melibatkan penilaian lebih lanjut tentang sejauh mana kanker telah menyebar.
Jika kanker telah menyebar atau ada risiko tinggi bahwa kanker akan kembali setelah pengangkatan, terapi tambahan mungkin diperlukan. Terapi radiasi, terapi fotodinamik, dan terapi target molekuler dapat digunakan untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa atau menghentikan pertumbuhannya.
Pencegahan kanker kulit sel basal melibatkan melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang berlebihan. Ini termasuk penggunaan tabir surya dengan faktor perlindungan matahari (SPF) yang tinggi, penggunaan pakaian pelindung, dan membatasi paparan sinar matahari pada saat yang paling intens, terutama antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Juga penting untuk menghindari penggunaan tempat tidur matahari buatan, yang juga dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Gejala Umum dari Kanker Kulit Sel Basal
Pada tahap awal, kanker kulit sel basal mungkin tidak menimbulkan gejala yang jelas, dan seringkali terlihat seperti benjolan kecil yang tidak menyakitkan. Namun, seiring dengan perkembangan kanker, beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:
1. Lesi kulit yang terlihat abnormal
Kanker kulit sel basal sering muncul sebagai benjolan kecil dengan permukaan berkerak atau berdarah. Lesi ini mungkin berwarna putih, merah muda, atau coklat gelap. Mereka dapat terlihat seperti benjolan yang tidak sembuh atau tidak menghilang.
2. Luka yang tidak sembuh
Salah satu tanda kanker kulit sel basal adalah luka yang tidak sembuh dalam waktu yang lama. Luka ini mungkin berdarah atau mengeluarkan cairan dan tidak sembuh selama lebih dari empat minggu.
3. Perubahan pada kulit
Area kulit yang terkena kanker kulit sel basal dapat mengalami perubahan warna, seperti menjadi merah, merah muda, atau coklat gelap. Kulit di sekitar lesi juga dapat terlihat cekung atau terangkat.
4. Gatal atau rasa sakit
Beberapa individu dengan kanker kulit sel basal mungkin mengalami gatal atau rasa sakit di daerah yang terkena. Sensasi ini dapat menjadi konstan atau timbul dan hilang secara periodik.
5. Ulkus atau kerak yang muncul dan menghilang
Kanker kulit sel basal dapat menunjukkan gejala ulkus atau kerak yang muncul dan menghilang di atas lesi kulit. Ini dapat menyebabkan pengelupasan, kerak, atau permukaan yang terlihat tidak sehat.
6. Perubahan pada tanda lahir atau bintik
Jika kanker kulit sel basal berkembang di dalam atau di sekitar tanda lahir atau bintik yang sudah ada, perubahan pada tanda tersebut dapat terjadi. Tanda lahir atau bintik dapat tumbuh atau berubah bentuk, ukuran, atau warna.
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Kulit Sel Basal
Berikut adalah beberapa penyebab dan faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang pada kanker kulit sel basal:
1. Paparan sinar matahari
Paparan sinar matahari secara berlebihan adalah penyebab utama kanker kulit sel basal. Orang yang sering terpapar sinar matahari, terutama pada jangka waktu yang lama dan tanpa perlindungan yang memadai, memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan kanker kulit sel basal. Hal ini terutama berlaku untuk pekerja di luar ruangan, orang yang sering berjemur, atau mereka yang tinggal di daerah dengan tingkat sinar matahari yang tinggi.
2. Radiasi UV buatan
Penggunaan tempat tidur matahari buatan atau terapi UV lainnya juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit sel basal. Radiasi UV buatan memiliki intensitas yang tinggi dan dapat merusak DNA kulit.
3. Riwayat paparan sinar matahari
Orang dengan riwayat paparan sinar matahari yang berlebihan, terutama pada masa muda, memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan kanker kulit sel basal. Misalnya, mereka yang sering mengalami luka bakar matahari atau yang sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan saat berlibur di pantai atau di bawah sinar matahari yang kuat.
4. Faktor genetik
Beberapa kondisi genetik, seperti xeroderma pigmentosum (XP) dan sindrom Gorlin, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker kulit sel basal. Kondisi-kondisi ini mengurangi kemampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan DNA akibat paparan sinar UV.
5. Kulit yang mudah terbakar matahari
Orang dengan kulit yang sangat terang, rambut berwarna terang, dan mata biru atau hijau memiliki risiko lebih tinggi mengalami kerusakan akibat sinar matahari dan mengembangkan kanker kulit sel basal.
6. Imunosupresi
Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang menjalani transplantasi organ atau mereka dengan kondisi yang memerlukan penggunaan obat imunosupresan, memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan kanker kulit sel basal.
Metode Pengobatan Efektif Kanker Kulit Sel Basal
Pengobatan kanker kulit sel basal tergantung pada faktor-faktor seperti ukuran, lokasi, dan tahap kanker. Berikut adalah beberapa metode pengobatan efektif yang digunakan untuk mengobati kanker kulit sel basal:
1. Eksisi bedah
Prosedur eksisi bedah adalah metode pengobatan utama untuk kanker kulit sel basal. Dokter akan mengangkat tumor kanker bersama dengan jaringan sehat di sekitarnya untuk memastikan semua sel kanker dihilangkan. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan pisau bedah atau alat laser, tergantung pada ukuran dan lokasi kanker. Eksisi bedah memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan jarang menghasilkan rekurensi.
2. Kuretase dan elektrokauterisasi
Metode ini melibatkan penghilangan kanker dengan mengorek kulit menggunakan alat yang disebut kuret, kemudian menghancurkan dan mengontrol pendarahan dengan menggunakan aliran listrik (elektrokauter). Prosedur ini umumnya digunakan untuk kanker kulit sel basal yang lebih kecil dan hanya mempengaruhi lapisan atas kulit.
3. Terapi fotodinamik (PDT)
PDT melibatkan penggunaan zat fotosensitif yang diterapkan pada kanker kulit sel basal, diikuti dengan paparan cahaya khusus yang merangsang zat tersebut. Proses ini menyebabkan kerusakan pada sel-sel kanker dan menghancurkannya. PDT biasanya digunakan untuk kanker kulit sel basal yang lebih dangkal dan terbatas secara lokal.
4. Terapi radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar radiasi tinggi untuk menghancurkan sel kanker. Ini bisa menjadi pilihan pengobatan jika kanker tidak dapat diangkat melalui pembedahan atau jika ada risiko kambuh setelah eksisi. Terapi radiasi juga digunakan ketika kanker telah menyebar ke jaringan di sekitarnya atau ke area yang sulit dijangkau oleh operasi. Biasanya, beberapa sesi terapi radiasi diperlukan selama beberapa minggu.
5. Krioterapi
Krioterapi melibatkan penggunaan nitrogen cair atau bahan beku lainnya untuk membekukan dan menghancurkan sel kanker. Prosedur ini terutama digunakan untuk kanker kulit sel basal yang sangat kecil dan terbatas secara lokal.
6. Terapi topikal
Dalam beberapa kasus, kanker kulit sel basal yang sangat dangkal dan terbatas secara lokal dapat diobati dengan krim atau gel topikal yang mengandung obat kemoterapi, seperti 5-fluorouracil (5-FU) atau imiquimod. Obat ini diterapkan langsung pada area yang terkena kanker untuk menghancurkan sel kanker.