Kanker Laring: Gejala, Diagnosis, dan Terapi yang Efektif

Kanker Laring – Kanker laring adalah jenis kanker yang terjadi di laring, organ yang terletak di bagian tenggorokan. Laring merupakan bagian dari saluran pernapasan atas dan berfungsi dalam produksi suara saat kita berbicara, bernyanyi, atau bernapas. Kanker laring dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara dan bernapas dengan normal.

Kanker laring biasanya dimulai di sel-sel penyusun laring dan dapat menyebar ke organ dan jaringan di sekitarnya. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker laring antara lain merokok, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, paparan zat-zat kimia beracun, dan infeksi human papillomavirus (HPV). Gejala awal kanker laring mungkin termasuk perubahan suara, seperti serak atau suara yang lemah, nyeri tenggorokan yang tidak hilang, batuk berdarah, dan kesulitan menelan. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Setelah diagnosis kanker laring, langkah pertama dalam pengobatan adalah menentukan tahap kanker tersebut. Tahap kanker mencerminkan sejauh mana kanker telah menyebar ke jaringan atau organ lain. Dalam tahap awal, kanker mungkin terbatas hanya pada laring, sedangkan dalam tahap lanjut, kanker dapat menyebar ke leher, paru-paru, atau organ lain di sekitarnya. Pengobatan kanker laring dapat meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, atau kombinasi dari ketiganya, tergantung pada tahap kanker, ukuran tumor, dan faktor-faktor lainnya.

Gejala Penyakit Kanker Laring

Meskipun gejala kanker laring dapat bervariasi antara individu, ada beberapa gejala umum yang sering terkait dengan penyakit ini. Beberapa gejala penyakit kanker laring yaitu:

1. Perubahan suara

Salah satu gejala yang paling umum dari kanker laring adalah perubahan suara. Banyak orang dengan kanker laring mengalami serak atau suara yang lemah. Suara dapat terdengar kasar, bergetar, atau berubah menjadi lebih dalam. Perubahan suara ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau berkembang secara perlahan selama beberapa waktu.

2. Batuk

Batuk yang terus-menerus atau batuk berdarah adalah gejala lain yang sering dikaitkan dengan kanker laring. Kanker laring dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan atas, yang mengakibatkan batuk yang tidak hilang. Batuk berdarah mungkin terjadi jika kanker telah menyebar dan mengenai pembuluh darah di sekitarnya. Batuk berdarah dapat menghasilkan dahak yang mengandung darah atau mungkin mengeluarkan darah segar.

3. Nyeri Tenggorokan

Nyeri tenggorokan yang persisten atau nyeri saat menelan adalah gejala umum kanker laring. Nyeri dapat dirasakan sebagai sensasi terbakar atau sakit yang menjalar ke telinga. Nyeri ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam makan atau minum dengan nyaman.

4. Kesulitan Menelan

Kanker laring dapat menyebabkan kesulitan menelan atau disfagia. Pasien mungkin mengalami kesulitan menelan makanan atau minuman, dan merasakan adanya rasa tersendat atau obstruksi saat makan. Kesulitan menelan ini disebabkan oleh pembesaran tumor yang menghambat aliran makanan melalui kerongkongan.

5. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Kanker laring yang telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Pembengkakan ini dapat terlihat atau teraba sebagai benjolan yang tidak nyeri di leher.

6. Sesak Napas

Kanker laring yang telah mencapai tahap lanjut dapat mengakibatkan sesak napas atau napas pendek. Hal ini disebabkan oleh pembesaran tumor yang menghambat aliran udara melalui saluran pernapasan.

7. Nyeri Telinga

Kadang-kadang, kanker laring dapat menyebabkan nyeri yang menjalar ke telinga. Hal ini dapat terjadi ketika tumor menekan saraf di sekitarnya.

Langkah Umum Diagnosis Kanker Laring

Diagnosis kanker laring melibatkan serangkaian langkah dan tes medis yang dilakukan oleh dokter. Proses diagnosis ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kanker laring dan menentukan tahap kanker untuk memilih perawatan yang sesuai. Langkah-langkah umum yang terlibat dalam diagnosis kanker laring yaitu:

1. Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik

Dalam langkah pertama, dokter akan mengumpulkan riwayat medis lengkap pasien. Ini melibatkan pertanyaan tentang gejala yang dialami, riwayat kesehatan sebelumnya, dan faktor risiko yang mungkin terkait dengan kanker laring, seperti merokok atau konsumsi alkohol secara berlebihan. Setelah itu, pemeriksaan fisik dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda fisik seperti pembengkakan kelenjar getah bening di leher, perubahan suara, dan tanda-tanda lain yang dapat mengindikasikan adanya kanker laring.

2. Pemeriksaan Laringoskopi

Pemeriksaan laringoskopi adalah tes yang digunakan untuk melihat langsung ke dalam laring. Ini dapat dilakukan menggunakan alat yang disebut laringoskop fleksibel atau laringoskop kaku. Dalam prosedur ini, dokter akan memasukkan alat melalui mulut atau hidung untuk melihat laring dan memeriksa adanya kelainan, seperti tumor atau perubahan pada sel-sel laring. Selama pemeriksaan ini, dokter juga dapat mengambil sampel jaringan yang disebut biopsi untuk dianalisis lebih lanjut di laboratorium.

3. Biopsi

Biopsi adalah prosedur di mana sampel jaringan diambil dari area yang mencurigakan untuk dianalisis di bawah mikroskop. Ada beberapa jenis biopsi yang dapat dilakukan untuk kanker laring. Biopsi yang umum dilakukan adalah biopsi endoskopik, di mana dokter menggunakan laringoskop untuk mengambil sebagian kecil jaringan dari laring. Biopsi ini dapat dilakukan dengan bantuan instrumen khusus yang disebut forceps. Selain itu, biopsi terbuka juga mungkin diperlukan dalam kasus yang lebih kompleks di mana dokter dapat melakukan sayatan kecil di leher untuk mengambil sampel jaringan.

4. Pemeriksaan Penunjang

Setelah biopsi, sampel jaringan akan dikirim ke laboratorium patologi untuk dianalisis. Di sini, ahli patologi akan memeriksa sampel jaringan di bawah mikroskop dan melakukan berbagai tes untuk mengidentifikasi apakah ada adanya kanker dan menentukan jenis kanker serta karakteristiknya. Pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dilakukan meliputi tes pencitraan seperti CT scan, MRI, atau PET scan. Tes ini membantu dokter untuk mengevaluasi sejauh mana kanker telah menyebar ke organ atau jaringan lain di sekitarnya.

5. Penentuan Tahap Kanker

Setelah semua informasi dikumpulkan melalui tes dan pemeriksaan, dokter akan menentukan tahap kanker. Tahap kanker menggambarkan sejauh mana kanker telah menyebar ke organ atau jaringan lain. Sistem penentuan tahap yang umum digunakan untuk kanker laring adalah sistem TNM (Tumor, Nodus getah bening, Metastasis), yang mempertimbangkan ukuran dan penyebaran tumor, keterlibatan nodus getah bening, dan apakah kanker telah menyebar ke organ lain (metastasis).

Terapi Efektif Pengobatan Kanker Laring

Terapi untuk kanker laring tergantung pada berbagai faktor, termasuk tahap kanker, ukuran tumor, lokasi tumor, serta kesehatan umum pasien. Beberapa terapi efektif yang umumnya digunakan untuk mengobati kanker laring yaitu:

1. Pembedahan

Pembedahan merupakan metode pengobatan yang umum digunakan untuk kanker laring. Prosedur pembedahan melibatkan pengangkatan tumor dan sekitarnya, dengan tujuan menghilangkan seluruh kanker. Jenis pembedahan yang dilakukan tergantung pada ukuran dan lokasi tumor. Jika tumor terlokalisasi di laring, pembedahan yang disebut laringektomi parsial dapat dilakukan, di mana bagian dari laring diangkat. Namun, dalam kasus yang lebih kompleks, laringektomi total mungkin diperlukan, di mana seluruh laring diangkat. Setelah pembedahan, rehabilitasi suara biasanya diperlukan untuk membantu pasien memulihkan kemampuan berbicara.

2. Radioterapi

Radioterapi menggunakan sinar-X atau partikel energi tinggi lainnya untuk menghancurkan sel kanker. Ini bisa menjadi pengobatan utama atau digunakan setelah pembedahan untuk menghilangkan sisa-sisa kanker yang mungkin masih ada. Radioterapi eksternal, di mana sinar radiasi dikirimkan dari mesin luar ke tubuh, adalah bentuk yang paling umum digunakan. Radioterapi internal, juga dikenal sebagai brakiterapi, melibatkan penempatan sumber radiasi di dalam atau dekat area kanker. Efek samping radioterapi pada kanker laring dapat meliputi perubahan suara, kesulitan menelan, nyeri tenggorokan, dan kelelahan.

3. Kemoterapi

Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan kanker untuk menghancurkan sel kanker. Ini bisa digunakan sebagai pengobatan utama atau digunakan bersama dengan pembedahan atau radioterapi. Kemoterapi dapat diberikan sebelum operasi untuk mengurangi ukuran tumor, setelah operasi untuk membersihkan sisa-sisa kanker yang mungkin masih ada, atau sebagai pengobatan sistemik jika kanker telah menyebar ke organ lain. Efek samping kemoterapi meliputi mual, muntah, kelelahan, kerontokan rambut, dan penurunan jumlah sel darah.

4. Imunoterapi

Imunoterapi adalah jenis terapi yang menggunakan kekuatan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Ini dilakukan dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menyerang sel kanker. Imunoterapi telah menunjukkan keberhasilan dalam pengobatan kanker laring tertentu. Obat-obatan imunoterapi yang disebut inhibitor checkpoint imun, seperti pembrolizumab dan nivolumab, telah disetujui untuk pengobatan kanker laring stadium lanjut yang sulit diobati.

0